Uuuu Yeaaa…Its gonna be long way from here
Network Layer dari OSI model ini menjelaskan tentang pengalamatan dan prosesnya yang memungkinkan Transport Layer untuk mem-packaged data dan di transport ke tujuan. Encapsulasi di network layer memungkinkan konten dari paket data di kirimkan ke jaringan dengan overhead minimum
Garis besarnya seperti ini
Dalam Network layer kita akan membahas tentang Internet Protocol (IP)…yaitu IPv4
Besok2 (lagi siapin materi) kita akan bahas IPv6 …plus konfigurasinya
Kenapa kita akan bahas IPv6….karena IPv4 alamatnya SUDAH HABIS (ya…lo ga sala baca..bukan AKAN HABIS…tapi SUDAH HABIS, makanya banyak perusahaan2 ISP mencanangkan IPv6 Ready, atau IPv6 to IPv4 conversion, untuk itu perlu pembahasan IPv6 secara mendalam…gw juga pengen bahas IPv6 di thesis gw sih, entah 1-2 taun lagi IPv4 uda obsolete..gw sendiri ga tau kapan…)
Reminder…When We talking about Network Layer…MAINLY WE TALK ABOUT ‘IP’
The Characteristic of Network Layer (IP) :
Hmm…Connectionless…berarti berbeda donk dengan TCP? TCP kan reliable…bisa dikatakan connection-oriented betul ga ?? koq digabung sih dengan IP ?? TCP/IP ??
Jadi…TCP/IP protocol itu bisa dibilang…protocol yang menyediakan Connection-Oriented/Connectionless protocol…gitu…
Contoh nyatanya kek kirim paket lewat Tiki/JNE/DHL…kita kirim paket BESERTA alamat, tapi pihak Tiki/JNE/DHL ga akan ngecek dulu alamatnya exist ga…
————————————————————————————————————————————–
The mission of Layer 3 is to transport the packets between the hosts while placing as little burden on the network as possible. Layer 3 is not concerned with or even aware of the type of communication contained inside of a packet. This responsibility is the role of the upper layers as required. The upper layers can decide if the communication between services needs reliability and if this communication can tolerate the overhead reliability requires.
————————————————————————————————————————————–
IP kadang disebut sebagai unreliable protocol (kebalikan dari TCP), tapi unreliable disini artinya adalah IP ga punya capabilitas untuk memanage atau merecover data (entah undelivered atau corrupt)…This IP even doesn’t give a damn about what shit in the package they’re carrying !!
Salah satu ciri dari IPv4 adalah Independensi dari Media penghantar (contoh dibawah)
Tetapi ada catatan khusus untuk Network Layer, yaitu Maximum size dari PDU yang akan di transport oleh media2 penghantar nya, karakteristik ini yang disebut Maximum Transmission Unit (MTU).
Bagian dari control komunikasi antara Data Link Layer dan Network Layer adalah establishment dari maximum size paket itu. Data Link mengirimkan MTU ke Network Layer, lalu Network Layer menentukan seberapa besar untuk menciptakan paketnya
Dalam kasus2 tertentu, contohnya Intermediary Device (which is usually router), akan butuh untuk memecah paket ketika ingin mem-forward data dari satu media ke media yang lain dengan MTU yang lebih kecil. Proses ini dinamakan FRAGMENTASI (FRAGMENTATION)
Proses Encapsulasi di Transport-Network layer :
Transport Layer menambahkan segment untuk host penerima bisa nyusun lagi paket yang sudah dipecah2 tadi (dikasih nomor urut ceritanya)
Network Layer menambahkan Header(Packages) supaya paket bisa di kirimkan sampai ketujuan
————————————————————————————————————————————–
IPv4 Header Fields
- Ver. = it’s the Internet Protocol version…value di blok ini diisi oleh nilai 4…merujuk ke IPv4 (IP, IPv2, IPv3 ga kita bahas…ga penting)
- IHL = Internet Header Length : karena IPv4 header bisa mengandung banyak option…IHL inilah yang men-spesifikasikan header length nya (apa aja ini ? entah la…gw bacanya si gitu)
- ToS = Type of Service…if your brain is smart…yaa..dis is QoS alias Quality of Service, disini tempat bit2 penanda prioritas packet
- Packet Length = Besar packet, termasuk data itu sendiri
- Identification = field ini digunakan terutama untuk mengidentifikasi fragment dari original IP datagram (Some experimental work has suggested using the ID field for other purposes, such as for adding packet-tracing information to datagrams in order to help trace back datagrams with spoofed source addresses)
- Flag = mengidentifikasi fragment apakah perlu di fragment lagi ato tidak (di pecah lagi ato tidak), gunanya adalah..klo kita kirim paket data trus error/putus/ga nyampe, maka dikasi FLAG untuk dikasih opsi apakah mau dipecah lagi menjadi bagian yang lebih kecil apa kaga (It can also be used for Path MTU Discovery, either automatically by the host IP software, or manually using diagnostic tools such as ping or traceroute.)
- Fragment Offset = setelah ditentukan FLAG nya (bit 1 : di fragment, bit 2 : jangan di fragment), disinilah fungsi untuk membolehkan receiver menentukan tempat dari fragment2 tertentu di original fragment datagram jika fragment akan di pecah atau tidak
- Time-to-Live (TTL) = disini tempat counting packet, berapa banyak hop lagi sebelum paket ini dibuang/sampe ke tempatnya (berapa meter lagi sebelum paket nya nyampe, disini meterannya ^_^)
- Protocol = disini tempat packet ini adalah TCP kah, UDP kah, ICMP kah (1=icmp, 6=TCP, 11=UDP), untuk lebih jelas lihat wikipedia list of protocol IP
- Header Checksum = untuk menentukan ini packet header error apa engga, ada perhitungan matematika sendiri bagaimana packet dikatakan error atau engga, liat di Wikipedia.org/ipv4 deh
- Source Address = alamat asal packet
- Destination Address = alamat tujuan packet
- Option = Option ga pernah dibahas di CCNA, ga penting, dan ga “laku” juga ini option..haha
- Padding = kurang ada pengetahuan soal ini…
*Path MTU Discovery = Path MTU Discovery (PMTUD) is a standardized technique in computer networking for determining the maximum transmission unit (MTU) size on the network path between two Internet Protocol (IP) hosts, usually with the goal of avoiding IP fragmentation. PMTUD is performed by routers in Internet Protocol Version 4 (IPv4) while in IPv6 this function has been delegated to the end points of a communications session (taken from Wikipedia.org)
IPv4 Versi Wikipedia:
Contoh packet dari IPv4 (biar tambah ngerti)
Dividing Network
- Divide by Place (Geographic)
2. Divide by Purpose (Tujuan / Kesamaan bidang kerja)
3. Divide by Ownership
Common issues with large networks are:
- Performance degradation
- Security issues
- Address Management
Salah satu penyebab jaringan lambat adalah traffic yang padat, terutama pada *broadcast message. Biasanya, sebuah host mem-broadcast sebuah pesan dimana informasi tentang host tujuan alamatnya tidak ada dalam network dia
“eh…switch…kirim pesan ke host C donk” kata host A
“bentar gw kirim….EH !!…host C ga ada di network kita, gw broadcast aja ya…sapa tau ada yang respon “kenal” ama ni orang(host C maksudnya)” kata switch
“cui….dari paket broadcast yang lo kirim, host2 di network kita ga ada yang tau, gw sih tau….kebetulan host C ada di network tetangga sebelah ni, gw kirim ya…” kata router
*A broadcast is a message sent from one host to all other hosts on the network
For example:
Routing – Bagaimana Packet kita di handling
Gw jelasin pake gambar aja…biar enak ada bayangannya gituh…
-
Inisialisasi
-
Switch mencari alamat, apakah terhubung langsung dengan dia atau tidak (tetanggaan)
-
Ternyata paket yang dikirim bukan tetangga / network yang sama, dikirimlah paket itu ke gateway
-
Di gateway / router, dicari…apakah host yang dicari terkonek dengan gateway / router ga ?? klo ga…terusin ke router / gateway lain
-
Jika match…maka dikirim ke host yang bersangkutan
-
Paket sampai…langsung di teruskan ke layer atasnya
Klo di windows kita kira2 gimana sih gambarannya ?? nih dia…
Untuk mengetahui IP Address, subnet mask, gateway dari computer kita, ketik di command prompt ipconfig
Catatan : kita akan bahas lebih lanjut tentang IP dan SUBNET MASK…kira2 2 artikel lagi deh….wkwkw..panjang soalnya (sekalian ngerapihin artikel tentang subnet mask dan VLSM yang kemaren2 gw post)
Klo mau lihat route2 apa aja yg ditempuh oleh computer kita ke network, bisa ke command prompt ketik netstat –r atau route print
*passstii banyakkk yang mesti dibaca pas ketik route / netstat -r…wkwkwkkw
Contoh lagi : Jika paket datang ke router dengan tujuan ip 10.1.1.55, router forward ke next hop-router (hop = loncat…ke router selanjutnya) yang masi terasosiasi dengan network 10.1.1.0, jika 10.1.1.0 ga ada tapi 10.1.0.0 ada, paket dikasi ke network tersebut (10.1.0.0)
Urutannya seperti ini:
- 10.1.1.0
- 10.1.0.0
- 10.0.0.0
- 0.0.0.0 (Default route if configured)
- Dropped
Packet forwarding dalam router
1. Router membuka encapsulasi layer 2
2. Router melihat destination IP
3. Router melihat database, apakah destination IP ada dalam table database alamat router
4. Network 10.1.2.0 ada dalam routing table
5. Router men-encapsulasi lagi packet nya
6. Dikirim deh…
Menggunakan Default Route:
———————————————————————————————————————————————-
Routing
Dilihat dari gambar2 diatas…bisa disimpulkan bahwa…routing bertugas untuk meneruskan packet dari host ke destination (dimana biasanya host dan destination berada dalam network yang berbeda, jika dalam network yang sama hanya diperlukan switch)
Routing (kerjaan si Router J ) berada di Layer 3…so..its worth reading (no…MUST read !! hahah)
Untuk lebih jelas tentang routing…ini link2 nya (bikinan gua) :
sekilas tentang routing protocol
perbedaan Routing (beserta konfigurasi2 awalnya)
sekilas tentang routing protocol
link2 diatas masi acak2an..belum banyak visualisasi…nanti gw benerin koq…sabar yaa…
sebenernya teori2 Routing tuh harusnya dijelasin disini
Cuma karena banyak (dan gw males juga..heheh) gw skip…nanti pas routing2an gw jelasin (postingan gw yg lama2 ituh sebenernya uda ada)
untuk nge test TCP/IP jalan atau engga (kasarnya sih…untuk ngetes LAN Card lo konek ke mainboard apa engga…
masuk ke command prompt –> ketik ping 127.0.0.1 (alamat IP untuk local loopback)
Leave a Reply