Home

Static Routing with Serial Interface

7 Comments

Kemaren kita pakai topologi seperti ini (JKT-BDG-SBY memakai kabel UTP RJ-45 FastEthernet)

Sekarang kita pakai topologi seperti ini (Jakarta-Bandung-Semarang memakai kabel Serial V.35)

Yang di kotakin itu topologi how to connect 2 computer , Jadi kita bisa lanjutin article nya…untuk Fa0/0 dan Fa0/1 di Router sudah di konfigurasi

Yang belum adalah Kabel Serial V.35 nya…gambar kabel nya seperti ini:

Figure 1. design nya seperti ini: Telco – CSU/DSU – (serial cable) – Router – User

Untuk refreshing gunanya alat2 diatas

di serial nomor berapakan kabel itu terpasang…kita bisa pakai show ip interface brief

Ternyata di serial 0/0/0 …disingkat jadi S0/0/0

Kita bisa persingkat desainnya seperti ini:

Cara bikinnya gimana ??

Yang di kotakin tadi…pilih new cluster….di packet tracer (ampir lupa gw…hahaha)

Packet Tracer itu apa??…software simulasi

Dapetinnya dimana?? di Internet…cari aja di google !!!!!! (maap emosyong)

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.–.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Nah…sekarang mari kita konfigurasi masing2 interface

Nah…sekarang kita verifikasi konektifitas antara Jakarta dengan Bandung

Loh ?!?!….coba kita liat interface status

Interface nya UP…tapi protocolnya down…

Nah lo….kenapa ni?!?!?

masalah ini biasanya terdapat di packet tracer tipe lama….packet tracer tipe baru uda di setting clocknya

aslinya juga klo kita konfigurasi route beneran…uda di set clock nya

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.–.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Configuring Serial

Kemaren kita bikin static route dengan FastEthernet…ga ada masalah

TAPI untuk Kabel Serial…ADA PENANGANAN KHUSUS…kita harus memakai clock rate

Kenapa ?? karena kabel serial biasanya dipakai di ISP untuk menentukan kecepatan transfer data

Jaman sekarang rata2 orang lebih seneng pake FastEthernet (GigaEthernet lebih bagus)…lebih cepat dari Serial (common serial T1 = 1,544 Mbps)

Nah alat yang di kasih clock rate adalah DCE (Digital Costumer Equipment) yang ada disisi ISP dan lawannya (tetangga didepannya) adalah DTE (Digital terminating Equipment) yang ada di sisi User

Kita dapat distinguish DTE from DCE by looking at the connector between the two cables. The DTE cable has a male connector, whereas the DCE cable has a female connector.

Atau kalau uda kecolok…masa harus di lepas dulu…??

Cara nya adalah dengan show controller serial [nomor serial]

Nah…interface s0/0/0 jakarta adalah DTE…berarti yang DCE (yang kita harus kasih clock rate) adalah s0/0/0-nya Bandung

Nah…Line protocol nya nyalaaaaa

Baru de kita bisa ping2an

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.–.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Ringkasan untuk config Router Bandung

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.–.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Untuk Bandung ke Semarang juga sama

Liat siapa DCE dan DTE nya dengan show controller serial [nomor serial]

Lalu configure clock rate [speed bps]

…trus dari Jakarta ke Semarang ??? liat aja yang Kemaren

Kalau perlu…tambahkan PC di Router semarang…

Tambahin IP sendiri…silahkan Ping2an

Peace ^_^V

Static Routing Configuration

Leave a comment

Kali ini kita akan membahas tentang Static Route…and how to configure it

Apa itu static route…silahkan liat disini , artikel ini untuk melengkapi / merapihkan tulisan gw yang lama (konfigurasi IP Route)

dan my previous article about how to connect 2 routers and this really help too

gw akan lengkapi…biar lebih mudah nangkep nya (mudah2an)

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-..-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Static Route seperti yang kita tau adalah…rute untuk mengalirkan data lewat jaringan IP (lewat router) yang kita input manual

Bahasa awam nya adalah “klo ada paket ke jakarta…lewat jalan A…

Bahasa network nya adalah “kalau ada paket ke network 192.168.1.0 harus lewat 172.168.1.1

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-..-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Nah bagaimana kita konfignya ??

Lets start with this simple design:

Figure 1. contoh gambar

Kita konfigurasi interface nya (kalo yang uda tau bisa di skip bagian yang ini)

Sedang PC2 kita set IP 172.16.1.2 dengan gateway fa0/1 nya JKT (172.16.1.1)

Dan PC3 kita set IP 172.16.2.2 dengan gateway fa0/0 nya SBY (172.16.2.1)

***Sampai disini kita SUDAH SELESAI DENGAN INITIAL CONFIGURATION untuk bisa ping2ngan antar tetangga (PC2 bisa ping ke JKT, JKT bisa ping dengan BDG, BDG bisa ping dengan SBY, dan SBY bisa ping dengan PC3)…

***bagaimana kalau kita ingin JKT bisa ping ke SBY ??? atau PC2 yang ada di daerah JKT bisa ping ke PC3 yang ada di daerah SBY ????

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-..-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Untuk itulah kita perlu ROUTING

Untuk topologi sederhana seperti diatas, kita cukup memakai STATIC ROUTING

Contoh Router JKT mo berhubungan dengan SBY:

Logikanya adalah “untuk bisa ke daerah SBY saya harus melewati jalan yang ada di BDG

Bahasa command line (Cisco CLI – Command Line Interface) nya adalah

  • Cara Pertama:

***JKT(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 10.10.10.2***

Bacanya adalah…Router JKT
untuk bisa ke network 192.168.1.0 dengan subnet mask /24 yang ada di daerah SBY, JKT harus melewati ip tetangga saya BDG yaitu 10.10.10.2

INGAT…untuk bisa ke network…bukan untuk bisa ke host…kita mengetik 192.168.1.0 bukan IP SBY yaitu 192.168.1.2 !!!

  • Cara Kedua:

***JKT(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 fa0/0***

Bacanya adalah… Router JKT
untuk bisa ke network 192.168.1.0 dengan subnet mask /24 yang ada di daerah SBY, JKT harus melewati Jalan yang JKT punya dan MENGARAH ke SBY

Yaks…silahkeen di ping

Wah bisa nih…..coba kita sekarang ping SBY ke JKT

Bisa jugaaaa

Kita sekarang liat routing table nya SBY dengan command show ip route

S 10.10.10.0 [1/0] via 192.168.1.1 artinya adalah route ke network 10.10.10.0 didapat secara statis(S) dari (via) BDG (192.168.1.1) dengan administrative distance 1 dan metric nya 0 [1/0]

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-..-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Intinya dari IP ROUTE command adalah (supaya ga kebalik)

ip route [destination network] [subnet mask] [ip tetangga]


ip route [destination network] [subnet mask] [interface yang mengarah ke tetangga yang ada hubungan ke tujuan]


-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-..-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Nah….tadi kan kita ping dari router tuuuh….

Sekarang bisa ga dari PC kita yang di Jakarta (JKT)….ping ke PC di Surabaya (SBY) ??

  • Step 1: configure di JKT ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 10.10.10.2

    Hohoho…tanda seru(!) menandakan bisa ping…tanda U menandakan destination Unreachable

    Kita coba traceroute…dimana sih putusnya ??? ternyata putusnya di 10.10.10.2 , itukan BDG ?!?!?

    Baik lah kalau begitu…ya okelah kalau beg beg begggitu (wkwkwk)

  • Step 2: configure BDG 2 ip route
    • ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 10.10.10.1 (BDG ke network PC2 di JKT) dan
    • ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 192.168.1.2 (BDG ke network PC3 di SBY)
  • Step 3: ping from PC2 to PC3

    Jadi de…kita bisa telnet-an (klo uda di set router nya untuk bisa telnet)

    Kita bisa FTP…sharing2 lagu..bla bla bla…go on..and so on…

    ^_^V Peace

Older Entries