Berawal dari request temen gw…yang belum paham betul tentang routing protocol, so I made this article
———————————————————-
Alkisah…ada 3 Router: Router A, Router B, dan Router C
Masing2 router punya hapalan (rute) klo mau jalan ke bandung lewat mana (interface/physical port) …klo mau jalan ke Jakarta lewat mana
Tapi ketika router A mau pergi ke jalan Y atau ke Router C…there is a problem…

So…Router pada dasarnya hanya tau network2 yang hanya terhubung langsung dengannya, klo yang tidak terhubung langsung maka mereka butuh bantuan dan uluran tangan kita…masih banyak anak2 terlantar yang harus kita tolong *ngaco blas*
Nah, oleh karena itu ada beberapa metode routing yang bisa dipakai:
- Static Routing
- Dynamic Distance Vector Routing Protocol
- Dynamic Link-State Routing Protocol
- Path-Vector Protocol (khusus yang punya ilmu kanuragan tingkat tinggi)
- Multicast (ini juga harus punya ilmu kanuragan tinggi, ga dibahas disini…klik link nya aja)
And lets explain them briefly one by one
——————————————————–
Static

Singkatnya…router2 ini disuruh “menghapal” apa yang diperintahkan oleh tuannya (Network Admin/Engineer)
————————————————————–
Dynamic Distance Vector

Wkwkwk, pertama kali mereka akan “kenalan” satu sama lain, yang namanya kenalan pasti pake Bahasa sama, nanti ga nyambung.

Setelah kenalan baru deh tuker2an rute…
Contoh protocol Distance Vector adalah RIP (Routing Information Protocol), Special mention adalah EIGRP (yang akan kita bahas belakangan) yang juga termasuk dalam jenis Distance Vector Protocol
———————————————————-
Dynamic Link State
Lets take a look again at Distance Vector picture above…si Router A bilang “oh, klo mau ke Y dan Z tinggal minta ama router B“. si Router A dan Router C tidak pernah saling mengenal satu sama lain
This is called “Routing by Rumors“, beda dengan Link State…

This is called Flooding, jadi semua Router akan mengenal satu sama lain
Dan disini pula permasalahan link-state (klo lu pake router tipe lama), akan sangat berat (makan process dan RAM) klo satu area ada beberapa puluh router
Lu bayangin aja…
lu masuk ruangan pesta ulang tahun, lu cuma kenal temen lu yang ulang tahun, trus lu mesti kenalan satu-satu sama temennya temen lu trus apalin muka sama namanya

Contoh protocol link-state adalah OSPF (Open Shortest Path First)
dan IS-IS (intermediate system-to-intermediate system)
Perbedaan kedua hewan ini adalah:
- OSPF dibentuk dengan metode TCP/IP, IS-IS dengan metode OSI
- So, OSPF heavily reliant on IP (ganti versi IP, OSPF-nya juga ganti)
- IS-IS ga perduli dengan IP, yang di routing adalah mac-address (lets say it that way)
- Algorithma IS-IS ini dipake di Data Center buat load-balancing Layer 2 (switch biasa kaga bisa, nanti ada looping, makanya ada STP)
Persamaannya, konsep isolasi area yang tidak ditemukan di Distance Vector, bayangin klo ada router yang link-nya “flapping” (idup-mati terus), seperti dibawah ini

Klo ada area, update dan singkronisasinya hanya per-area saja

Dalam OSPF, ada beberapa konsep Area (klo di IS-IS sistemnya “level”, level 1 dan level 2):
-
Backbone Area alias Area 0: wajib kudu harus mesti…semua area lain (contoh area 1 mau konek ke area 2) harus konek ke backbone area dulu
contoh dari firewall.cx

- Normal Area: area lain selain area 0
-
Stub Area: normal area yang ga ada “sambungan”nya lagi..

Area 11 adalah contoh stub, karena “dibelakang” area 11 ga ada sambungan ke area lain (AREA loh ya…bukan router lain dalam satu area)
Trus klo ada sambungan jadi gimana? Bukannya point pertama…semua harus konek ke backbone dulu baru bisa konek?
Contoh…area 2 konek ke area 1, ga langsung ke area 0 (backbone)

Virtual-link adalah teknologi semacam “tunneling” khusus OSPF
-
NSSA Area: klo ada area stub, tapi dibelakangnya ada area lain, BUT…area tsb. bukan OSPF

Jadi, klo lu liat gambar diatas, lu pengen area 2 dibikin Stub, cuma ga stub2 amat *hah?*, masi ada external link kesono…makanya namanya NSSA (Not-so-stubby area)
Nah, disitu kita liat ada ABR dan ASBR, apaan sih itu
- ABR (Area Boundary Router): Router OSPF yang satu “kaki”nya konek ke area A, satunya lagi konek ke area lain (contoh diatas)
- ASBR (Autonomous System Boundary Router): bedanya dengan ABR adalah, satu kakinya bukan ke OSPF, tapi ke external link (RIP, EIGRP, Static, dll)
Nah, untuk Router OSPF bisa mengetahui mana yang area 0, mana yang stub, mana yang NSSA, dll…diperlukanlah LSA (Link State Advertisement)
Dalam OSPF terdapat beberapa type LSA yang bisa dikeluarkan…tergantung kebutuhannya, Lets take a look at this map to explain my analogy

Anggeplah 1 pulau itu 1 area..
Bagaimana agar mereka punya ID masing2 (router-ID)? LSA type 1
Bagaimana agar mereka (router) kenal satu sama lain di satu pulau yang sama (Network)? LSA type 2
Bagaimana agar pulau jawa tau mereka punya channel ke pulau Sumatra (Summary)? LSA type 3
Bagaimana agar pulau jawa tau bahwa mereka punya external link via Sumatra (Summary ASB)? LSA type 4
Bagaimana agar pulau Sumatra tau mereka punya external link ke singapur trus ngasi tau ke pulau jawa (AS External)? LSA type 5
Bagaimana agar setiap pulau punya jalur sendiri untuk mengirim barang secara serentak (multicast)? LSA type 6
Dan bagaimana agar pulau jawa tau bahwa mereka punya external link tanpa perlu mengetahui semua rute di Sumatra (NSSA)? LSA type 7
Satu lagi, bagaimana agar setiap pulau tau bahwa mereka bisa pake pesawat terbang bukan mobil atau kapal (IPv6)? LSA type 8
So…LSA akan dibuat tergantung kebutuhan, notice…semenjak ada PIM (protocol independent multicast) dan IPv6, M-OSPF alias LSA type 6 ga kepake lagi
Untuk IS-IS klo dijelasin kepanjangan disini, link artikel gue tentang IS-IS
—————————————————————
Special Mention
Path Vector
There’s only 1 protocol exist…BGP (Border Gateway Protocol), previously…there is EGP (emang gua pikirin *ehem* Exterior Gateway Protocol)
Mostly exist in Service Provider (but not limited to)

RIP, OSPF, EIGRP, and IS-IS are called IGP (Interior Gateway Protocol)
What is the common thing between those protocols? Klo uda “sepakat” ke suatu link (kek mau ke Link A lewat LAMBAT.NET)…semua pasti lewat sana, dan LAMBAT.NET pasti akan kasi ke PUTUS NYAMBUNG.NET langsung karena metric/jarak nya lebih kecil daripada harus belok dulu ke MUKE GILE.NET
Nah, BGP disebut path vector protocol karena path traffic-nya bisa kita “arahin” sesuai keinginan kita…segala macam routing policy yang tidak bisa diterapkan di IGP (contohnya Filtering Route yang tidak flexible) bisa diterapkan di BGP
That’s the BGP in a nutshell (to make this article short enough)
Advanced Distance Vector
Satu2nya yang menyandang predikat ini adalah EIGRP (enhanced interior gateway routing protocol)

That backup route system is called DUAL (Diffusing Update Algorithm), here’s how its work

- R1 to R5 via R2 is 10 (4 + 6)…R2 the shortest route
- R1 to R5 via R3 is 16 (11 + 5)
- R1 to R5 via R4 is 15 (4 + 11)
EIGRP called shortest route a.k.a main route the Successor, and the backup link is Feasible Successor
In order to be Feasible Successor…EIGRP has a formula
Advertised distance (reported from neighbor) value must be lower than Successor value
So, if Successor value is 10 (via R2), then…
- R3 to R5 is 5…R3 is the backup link
- R4 to R5 is 11
While OSPF has mapping of whole area routers (which is good in term of finding best route), EIGRP still has to trust neighboring routers about topology (typical Distance Vector, which OSPF bad in term of memory processing)
Why R3 has to be the backup link, when the calculation is like this
- R1-R3-R5 = 16
- R1-R4-R5 = 15..this should be the backup route, but no, right?
So…EIGRP can fight well comparing with OSPF in memory and processing, BUT not in term of algorithm provided for finding best route and alternative route
———————————
Well, that’s it folks…hope you understand this article and see you soon
My other article
Penjelasan tentang OSPF
Penjelasan tentang LSA
Penjelasan tentang BGP
Penjelasan tentang EIGRP
Penjelasan tentang IS-IS
Penjelasan tentang Routing Protocol
Penjelasan tentang Distance Vector
Penjelasan tentang Link-State
Penjelasan tentang Multicast